Liputan 7 AktualNews, Pangkep, 8 Maret 2025 β Dalam kurun waktu 28 hari terakhir, Jalan Poros Bungoro Tonasa telah menjadi lokasi tragis yang merenggut tiga nyawa akibat dua insiden kecelakaan lalu lintas. Kejadian yang mencemaskan ini memperlihatkan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan dan memicu seruan untuk tindakan segera dari pihak berwenang.
Kecelakaan pertama terjadi pada tanggal 15 Maret 2025, di mana seorang pengendara sepeda motor terjebak dalam lubang jalan yang rusak di depan kantor Amanah Belajar Samalewa. Korban, seorang pria asal kampung sapanang, meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Batara Siang Pangkep. Ketidakberdayaan infrastruktur tersebut menjadi sorotan utama, mengingat adanya kelalaian dalam pemeliharaan jalan.
Kecelakaan kedua yang lebih tragis terjadi di daerah Sapanang, di mana dua orang korban, seorang anak dan ibunya, yang merupakan warga Desa Tabo-Tabo, mengalami kecelakaan fatal. Keduanya terlibat dalam insiden mengerikan saat kendaraan mereka terjebak dalam lubang jalan dan mental ke arah sebuah mobil truk triller. Sang anak meninggal di lokasi kejadian, sementara ibunya harus menerima nasib serupa di rumah sakit yang sama, yaitu Rumah Sakit Batara Siang Pangkep.
Kejadian-kejadian tersebut telah menarik perhatian Ketua Lembaga Kontrol Independen Nasional (LKIN) DPD Pangkep, Muh Yusuf, yang mengeluarkan pernyataan keras pada tanggal 22 Maret 2025. Dalam pernyataannya, ia menyoroti tanggung jawab PT Semen Tonasa sebagai pihak yang memiliki dan mengelola infrastruktur jalan tersebut. Meskipun pihak LKIN telah mengonsolidasikan laporan tersebut secara lisan dan melalui platform media online seperti website dan YouTube, respons yang didapatkan sejauh ini hanya berupa janji tanpa realisasi konkret.

Ketua LKIN mengungkapkan kekecewaannya terhadap respons yang minim dari PT Semen Tonasa dan mendesak agar pihak perusahaan segera mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut di masa yang akan datang.
“Keselamatan nyawa manusia tidak bisa dinegosiasikan. Kami mendesak agar pihak PT Semen Tonasa melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur jalan, lebih-lebih yang berada dekat dengan area operasional mereka,” tegasnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih proaktif melaporkan kondisi jalan yang berbahaya guna menghindari terulangnya tragedi serupa. Selain itu, diharapkan pihak pemerintah setempat segera melakukan pemeliharaan dan perbaikan infrastuktur jalan agar dapat memberikan rasa aman kepada warga yang melintas.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keamanan di jalan raya merupakan tanggung jawab bersama, dan setiap pihak harus terlibat aktif dalam menjaga kondisi infrastruktur demi keselamatan bersama. (Chemal Rusanda)
Sumber berita Ketua Lembaga Kontrol Indevendent Nasional (LKIN) DPD PANGKEP