Di dugaan aroma korup berantai di pemkot metro

Di tengah dugaan adanya praktik korupsi berantai di Pemerintah Kota Metro, Lampung, pada akhir Desember 2024, diduga bahwa kepala bagian keuangan Rumah Sakit Umum Metro telah mentransfer uang sebesar 6 miliar rupiah ke Dinas BPKAD Metro.

 

Kebocoran dana tersebut diduga berasal dari anggaran tahun 2024 yang ditransfer ke BPKAD oleh direktur Rumah Sakit Umum. Namun, direktur rumah sakit tersebut belum memberikan keterangan terkait masalah ini.

 

Kepala bagian keuangan Rumah Sakit Umum Metro, Bu Neng, dihubungi melalui pesan singkat oleh awak media, menjawab bahwa ia sedang berkoordinasi dengan direktur. Selanjutnya, perwakilan redaksi media online mencoba menghubungi direktur rumah sakit melalui telepon dan pesan singkat di WhatsApp, tetapi tidak mendapatkan respons.

 

Penggunaan uang yang ditransfer ke BPKAD masih belum jelas. Direktur Rumah Sakit Umum Kota Metro, Bu Fitri, juga belum dapat dihubungi untuk memberikan konfirmasi.

 

Tim media kemudian mengonfirmasi kepada kepala Dinas BPKAD Metro, Isned, namun ia tidak berada di kantor. Sekretaris BPKAD Metro, Afrijal, menyatakan sangat terkejut mendengar tentang transfer dana 6 miliar tersebut, dan mengaku tidak mengetahui hal itu.

 

Dugaan adanya praktik korupsi berantai di Rumah Sakit Umum dengan pejabat Pemerintah Kota Metro semakin menguat, terutama karena pada akhir Desember 2024, tahun anggaran sudah ditutup, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai alasan transfer yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *