Berita  

DPKP Kabupaten Tangerang mendorong Santri Hidayatul Sibyan untuk Menjadi Petani Generasi Milenial.

TERKINI

LIPUTAN7AKTUAL.COM, TANGERANG, – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang mengadakan Pelatihan Santri Tani Milenial dengan tema “Membangun Kemandirian Pertanian Berbasis Pesantren melalui Budidaya Hortikultura” di Aula UPTD Penyuluhan Pertanian Curug, pada hari Rabu (04/09/2024).

Pelatihan ini diikuti oleh 60 santri dari seluruh Kabupaten Tangerang. Pelatihan Santri Tani Milenial ini merupakan bagian dari Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan dan Desa tahun 2024.

Perkembangan teknologi pertanian saat ini telah mengubah citra petani dan membuka peluang baru di sektor pertanian. Petani muda yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam informasi dan teknologi dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan sektor pertanian.

Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah telah membuat program menarik bagi generasi muda untuk terlibat dalam dunia pertanian, seperti Program Petani Milenial dan Program Santri Tani Milenial.

“Program Santri Tani Milenial telah diluncurkan oleh Kementerian Pertanian sejak 2019. Tujuannya adalah untuk menarik minat generasi milenial dalam sektor pertanian. Generasi milenial adalah generasi muda yang lahir antara tahun 1981-1996 dan berusia antara 25-40 tahun,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada para santri, meningkatkan minat mereka dalam sektor pertanian, dan memberi pengetahuan tentang budidaya tanaman hortikultura. Selain itu, jika Santri Tani Milenial ini dapat mengimplementasikan pengetahuan tersebut di pesantren masing-masing, program Integrated Farming akan ditingkatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Selain itu, mereka juga akan melakukan praktek budidaya tanaman hortikultura di pondok pesantren mereka dan meningkatkan kesadaran, minat, dan keterampilan berwirausaha pertanian ketika kembali ke masyarakat,” tambahnya.

Dia berharap agar para santri yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi santri yang handal di masyarakat, dengan mendapatkan pengetahuan tidak hanya dari pondok pesantren tetapi juga tentang pertanian, khususnya budidaya hortikultura.

Salah satu santri dari Pesantren Hidiyatu Sibyan, Naimudi, mengatakan bahwa pelatihan santri tani milenial ini sangat memuaskan dan sekarang ia dapat memahami tentang pertanian berkat pelatihan ini.

“Saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kualitasnya di tahun-tahun mendatang, sehingga para santri akan semakin bersemangat, terutama dalam bidang pertanian,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *