Tangerang — Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Pemberantasan Korupsi (LSM JPK) telah melaporkan PT. Cakra Tama Kirana ke Inspektorat Kabupaten Tangerang terkait dugaan mark-up anggaran dan kualitas proyek hotmix yang rendah di Perum Mekar Asri Dua, Mekar Bakti, Kecamatan Panongan, Tangerang, Banten.
Beberapa hari yang lalu, LSM JPK mengajukan permohonan audiensi dengan Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (PERKIM) untuk menindaklanjuti dugaan penyimpangan dalam proyek yang dikerjakan oleh PT. Cakra Tama Kirana.
Laporan dari masyarakat menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap kualitas pekerjaan. Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengeluhkan ketebalan lapisan hotmix yang dianggap tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan berpotensi cepat rusak.
“Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan ini, lapisan hotmixnya sangat tipis. Jika begini, pasti akan cepat rusak,” keluh warga tersebut.
Ketua JPK DPW Banten, Muslik S. Pd, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi proyek dan mengirimkan surat resmi ke Inspektorat serta PERKIM, meminta klarifikasi dari PT. Cakra Tama Kirana dan pengawas dinas terkait.
“Kami ingin penjelasan yang jelas dari pihak pengawas dan pelaksana proyek ini. Dugaan mark-up anggaran ini seolah dibiarkan, bahkan terkesan ada kolusi antara pengawas dan pelaksana. Seharusnya, sejak awal sudah ada teguran, atau bahkan penghentian sementara jika ada kekurangan material,” tegas Muslik.
Muslik juga mendesak Dinas PERKIM untuk menghadirkan pihak kontraktor dalam audiensi pada 7 November mendatang untuk memberikan klarifikasi atas dugaan tersebut.
“Kami telah mengirimkan surat ke Inspektorat agar dilakukan audit menyeluruh. Jika terbukti ada penyimpangan, harus ada pemotongan anggaran dan proses hukum,” tutup Muslik kepada wartawan, Rabu, 6 November 2024.
