Liputan7 Aktual, Tangerang. Pengguna jalan di sepanjang jalan raya Balaraja Keresek, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, mengeluhkan kondisi proyek galian tanah milik PDAM Aetra yang dianggap mengganggu bahu jalan, merugikan pedagang kecil, serta menyebabkan kemacetan dan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara dan pejalan kaki. (20-11-2024)
Seorang pemilik toko berinisial KB yang berusia 70 tahun merasa terganggu oleh galian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa anaknya yang berjualan mengalami kerugian karena sejak adanya galian, dagangan buah-buahan tidak terjual dan menjadi busuk. “Saya dirugikan, apalagi saya jualan buah-buahan,” kata KB saat diwawancarai.
Ketua Umum Konsorsium Lingkungan Hidup, Feri Fuad Al-Bantani, SH, MM, juga menyoroti dampak proyek ini terhadap keselamatan dan kenyamanan warga yang berjualan. Ia menilai bahwa pekerjaan galian tanah ini memakan waktu cukup lama, sehingga mengganggu aktivitas warga, baik pengendara maupun penduduk sekitar lokasi proyek PDAM Aetra.
Selain itu, Feri juga mempertanyakan kelengkapan izin lalu lintas yang seharusnya dimiliki proyek tersebut dari pihak-pihak terkait, mengingat risiko yang muncul akibat kondisi jalan yang menjadi lebih berbahaya.
Di sisi lain, pihak humas PDAM Aetra memberikan tanggapan dan meminta maaf. Mereka menyatakan bahwa proyek ini telah diinformasikan sebelumnya agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat, terutama pedagang kecil. Jika tidak sesuai dengan perjanjian, mereka akan menegur pihak kontraktor secara langsung. (20/11/2024).
Red/Roni