Menurut laporan dari liputan7aktual.com, seorang ibu rumah tangga bernama Rumiyati mengungkapkan bahwa setiap bulan ia harus membayar hampir Rp400.000 untuk listrik. Informasi mengenai tingginya biaya listrik ini sudah beredar, dan pada hari Jumat, 24 September 2024, media ini mengunjungi kediaman Rumiyati untuk memastikan kebenarannya. Ternyata, struk pembayaran menunjukkan bahwa tagihan listriknya memang hampir mencapai Rp400.000.
Rumiyati telah membayar listrik selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ia hanya seorang pedagang sayur keliling, dan pendapatannya tidak menentu. Dengan beban listrik sebesar itu, jelas sangat berat bagi keluarganya. Mereka bukan pegawai negeri sipil atau pengusaha besar, dan tanah yang mereka tempati hanya cukup untuk rumah kecil. Mereka juga tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti BLT DD, sementara orang lain mendapatkannya. Rumiyati merasa seperti hanya menjadi penonton dalam situasi ini.
Karena beban pembayaran listrik yang berat, Samsi, saudara kandung Rumiyati, berinisiatif untuk mengajukan surat keterangan tidak mampu ke kantor desa setempat agar bisa mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah. Samsi, yang merupakan suami dari Ider, meminta Rabi sebagai operator desa untuk mengumpulkan data surat keterangan tidak mampu dan struk token listrik agar bisa dilaporkan ke TKSK kecamatan untuk segera diproses mendapatkan subsidi listrik.
